Sunday, September 28, 2014

Sejarah PT. NATURAL NUSANTARA


PT. NATURAL NUSANTARA beralamat di Jl. Ring Road barat No 72 salakan , Trihanggo, gamping, sleman , yogyakarta. Latar belakang berdirnya perusahaan ini dikarenakan adanya keprihatinan yang mendalam  akan kondisi ekosistem di bumi yang mengalami proses degradasi akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis dan pengaplikasian yang sudah tidak terkontrol. Utamanya yang melanda bidang AGROKOMPLEKS (Pertanian, Peternakan, Perikanan) yang ini berhubungan langsung dengan kesehatan manusia.

Secara lebih khusus dan mendalam juga mencermati kondisi dunia AGROKOMPLEKS Ditanah air  dimana aspek yang paling mendasar yaitu Obyek (menyangkut tanaman, ternak, ikan) dan Subyek (menyangkut Pelaku pertanian/petani) yang masih dalam kondisi yang memprihatinkan di semua sisi dimana sesungguhnya begitu besar potensi Indonesia di bidang AGROKOMPLEKS untuk sarana mewujudkan cita-cita kemerdekaan “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN”.

Di tinjau dari sisi Obyek, aspek Kuantitas – Kualitas -Kelestarian (K-3) produksi Agrokompleks masih jauh dari potensi optimalnya
Sementara di tinjau dari sisi Subyeknya, aspek Pola pikir – Mental – Motivasi – Keilmuan – Modal juga masih belum mencapai kompetensinya

Sadar terhadap keadaan ini  maka semenjak tahun 1985 telah diadakan penelitian dan pengembangan untuk perbaikan lingkungan yang terutama ditujukan untuk aspek obyeknya terlebih dahulu yang hingga sekarang telah menghasilkan banyak produk dan teknik budidaya di bidang AGROKOMPLEKS dan teknologi perbaikan/reklamasi lahan-lahan yang rusak atau tercemar yang semuanya berasaskan Back to Nature (Kembali Ke Alam) sesuai agenda 21 hasil Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) BUMI di bawah panji PBB bertempat di Rio de Janairo tahun 1992.

Pengembangan aspek Subyek (SDM Pertaniannya) dilakukan melalui pola networking sehingga bertahap diharapkan dapat ter-up grade (meningkat) di sisi pola pikir, mental, motivasi, keilmuan dan permodalan dengan cukup efektif, efisien dan cepat.

Dengan Prinsip kerja untuk bisa menjadi mendapatkan P-rofit, P-engetahuan, L-eluasa, NA-ma baik,  S-ilaturahmi dan A-mal ( PPL NASA ) maka kami berjuang mewujudkan :
Visi : Hidup Bahagia dan Sejahtera Selaras Alam
Misi : Bersama Menuju Masa Depan Lebih Baik
Tujuan : Pemberdayaan Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkelanjutan
Dengan semangat  mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN”  serta  memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

PT Natural Nusantara. Berawal dari aktivitas budidaya di Tahun 1985 sekaligus mencermati kondisi lingkungan hidup, maka orientasi berkembang ke bidang Penelitian dan pengembangan (R&D) khususnya perbaikan lingkungan hidup/ekosistem Sub. Sektor Pertanian. Hasil-hasil yang didapat dari kegiatan Penelitian dan pengembangan pada awalnya berwujud produk pupuk organik cair dan Hormon/Zat Pengatur Tumbuh Organik  juga beberapa teknik budidaya banyak dimanfaatkan untuk keperluan internal selain juga kepada lingkungan dan belum disebarluaskan.
Semenjak tahun 1996 mulai disebarluaskan atas permintaan banyak pihak dengan mengingat hasil-hasil positif di lapangan selama digunakan dan keprihatinan mendalam mencermati kondisi Agrokompleks di Indonesia.

1 Oktober  2002 ditetapkan untuk dikembangkan lebih intensif disertai pola pembinaan SDM (Pola Pikir, Mental, Motivasi, Skill dan Modal) menggunakan brand Perusahaan PT. NATURAL NUSANTARA (PT. NASA) Group. Natural mengandung arti mengutamakan teknologi yang alami dan ramah lingkungan, Nusantara mengandung arti mengutamakan hasil karya anak bangsa.

Teknologi yang telah berhasil dikembangkan di bidang AGROKOMPLEKS meliputi :


  • PERTANIAN : Pupuk Organik (Cair, Padat, Granule, Serbuk), Pembenah Tanah Organik, Hormon Tanaman (ZPT Organik), Pengendali Hama Penyakit Alami dan Benih Unggul.
  • PETERNAKAN : Suplemen Nutrisi Ternak dan Unggas.
  • PERIKANAN : Suplemen Nutrisi Ikan/udang dan Pembenah lingkungan kolam/tambak.
  • LINGKUNGAN HIDUP : Reklamasi lahan rusak dan pengolah limbah.


Semua teknologi di atas dikembangkan dengan prinsip K-3 Produksi (Kuantitas-Kualitas-Kontinuitas)  dan telah teruji multi dimensi (multi komoditi, multi lokasi, multi waktu). Multi Komoditi, semua produk telah digunakan untuk berbagai macam komoditi Pertanian (sub.sektor Pangan,  Hortikultura dan Tahunan/Perkebunan), Peternakan (sub.sektor Ternak dan Unggas) dan Perikanan ( Darat dan Payau/Tambak). Multi Lokasi, produk NASA telah digunakan di lahan normal – lahan kritis, dataran rendah – dataran tinggi, lahan basah – lahan kering di semua wilayah Indonesia. Multi Waktu, produk NASA telah digunakan lebih dari 15 tahun dimana hasil-hasil yang diperoleh didokumentasikan dalam bentuk Video Compact Disc (VCD) dan Flashdisk (UFD).

Khusus Aspek Kuantitas dan Kontinuitas produk-pupuk organik NASA terjamin ketersediaannya. Deposit 30% bahan baku utama dipergunakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh Indonesia selama ± 16 ribu tahun, dimana sisanya ( 70 % ) dapat dipergunakan untuk Dunia  guna menunjang Agenda 21 (Back To Nature), karena sepanjang catatan kami, bahan baku utama tersebut mayoritas hanya terdapat di Indonesia.

Mengingat potensi luar biasa keanegaragaman hayati Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya maka mulai tahun 2003 dikembangkan juga pengolahan keanegaragaman hayati untuk membantu kesehatan manusia. Banyak produk telah diluncurkan untuk memelihara kesehatan maupun membantu penyembuhan berbagai macam penyakit yang beberapa diantaranya telah didokumentasikan dalam bentuk Video Compact Disc (VCD) dan Flashdisk (UFD).

Pada Tahun 2007 PT. NASA melangkah lebih jauh lagi bekerja sama dengan pihak lain yang sevisi mengembangkan teknologi inovatif, beberapa diantaranya adalah mesin Reserve Osmosis untuk mengubah air kran langsung diminum sebagai air yang sehat dengan bentuk molekul heksagonal, alat penghemat BBM, Listrik dan Gas serta penambal ban otomatis modern.
“INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN”

Sebuah visi-misi  besar PT.NATURAL NUSANTARA seperti halnya mewujudkan Indonesia Makmur Raya Berkeadilan tentu memerlukan sebuah dasar kuat sebagai pijakan untuk mselangkah menggapainya di tengah Kondisi dunia abad 21 yang sudah mulai bahkan banyak berubah dengan munculnya  globalisasi dunia yang mau tidak mau, suka tidak suka harus menjadi faktor yang layak untuk dicermati untuk bisa jadi “ancaman (sekaligus peluang)” untuk semua Negara.

Dalam era globalisasi ini jika bangsa dapat dianalogikan sebagai sebuah restoran yang harus bersaing dengan restoran lain, maka restoran tersebut harus mempunyai menu andalan untuk bisa bersaing dengan restoran lain  walaupun menu lain yang bukan menu andalan tetap disajikan melengkapi menu yang dijadikan andalan. Demikian juga bangsa dalam era globalisasi tentunya harus mempunyai bidang yang bisa jadi andalan untuk bisa bersaing dengan bangsa lain dengan tetap membangun bidang lainnya.

Indonesia harus bersyukur punya banyak potensi besar diantaranya adalah bidang High-Tech, Pertambangan, Pariwisata dan Agrokompleks (pertanian, peternakan, perikanan). Hanya kita harus pilih mana yang menjadi prioritas tanpa melupakan yang lain.
Di bidang High-Tech kita ambil misalnya komputer. Kami kira dan sepanjang pengamatan kami Indonesia baru bisa merakit komputer belum bisa membuat karena otak/intinya komputer adalah chip. Jangankan Pentium IV, Pentium I pun Indonesia belum mampu memproduksi dan kami rasa Di Amerika sana   mungkin sudah sampai pentium 5, 8, 10 atau bahkan lebih dari itu  (??)  hanya  belum dilempar ke publik. Dunia penerbangan, walaupun Indonesia bisa memproduksi pesawat  tetapi di luar sana orang sudah sampai ke bulan dengan pesawat ulang-aliknya. Dunia otomotif ? kami masih “memimpikan” Indonesia punya perusahaan dan teknologi otomotif untuk bisa ikut ajang Formula 1 (F-1) sebagai salah satu indikator kemajuan dunia otomotif suatu bangsa.

Pertambangan mempunyai potensi demikian luar biasa, hanya sayangnya masih banyak ketergantungan kepada asing dengan banyaknya perusahaan pertambangan dari luar yang secara tidak langsung menyiratkan bahwa Indonesia masih terkendala di bidang teknologi, management, permodalan dll di bidang pertambangan. Menggantungkan pada pertambangan secara jangka panjang akan beresiko juga karena merupakan sumberdaya alam yang tidak terbaharui sehingga akan habis suatu ketika.

Pariwisata,  merupakan bidang yang luar biasa untuk dikembangkan, hanya tragedi Bom Bali, Wabah Penyakit SARS dll menunjukkan betapa rentan dunia pariwisata berkait dengan isu keamanan dan sosial. Secara jangka panjang sektor pariwisata juga harus memperhatikan aspek kesiapan mental dan moral bangsa jika tidak ingin terimbas dampak negatif yang mungkin dibawa oleh pihak asing yang datang ke Indonesia.
Dengan demikian maka bidang High-Tech, pertambangan, pariwisata masih akan sulit untuk dalam jangka dekat mampu bersaing dengan bangsa lain disamping  juga mempunyai beberapa faktor resiko.

Maka salah satu alternatif pilihan bidang yang bisa menjadi andalan (prioritas) bagi Indonesia adalah di bidang AGROKOMPLEKS (tentunya bidang-bidang lain tetap diperhatikan).
Indonesia mempunyai luas lahan pertanian, perkebunan, kehutanan,  peternakan dan perikanan, areal tangkapan perikanan laut yang sungguh sangat luas, iklim yang cukup mendukung sepanjang tahun (tidak punya musim gugur/salju), mempunyai keanekaragaman flora dan fauna (sumber plasma nutfah) sangat beragam yang dapat dikembangkan dari hulu (produksi) hingga hilir (pasca produksi), mempunyai sumber-sumber bahan baku berkait dengan sarana produksi Agrokompleks yang besar (pupuk, benih, pestisida alami pakan ternak dan ikan dll), ilmu atau teknologi yang sudah cukup tersedia ,  tenaga kerja yang cukup melimpah karena mayoritas penduduk Indonesia masih bersinggungan dengan dunia Agrokompleks mulai dari level pekerja hingga level pemikir/ilmuwan, yang semua itu merupakan keunggulan Alamiah Indonesia yang telah diberikan TUHAN untuk Indonesia yang wajib disyukuri dan dikembangkan.

Bidang garap Agrokompleks pun sangat luas dan besar dari sisi produksi budidaya (tanaman, perikanan darat, ternak), kehutanan dan tangkapan (laut) hingga   industri pengolahan hasil pertanian. Mulai Industri sarana penunjang produksi (pupuk, benih, pestisida dll) hingga Industri penunjang Agrokompleks (alat dan mesin pertanian, kapal-kapal penangkap ikan dll). Bidang Jasa meliputi Jasa pendidikan, konsultan, training, finance hingga jasa media informasi serta bidang Trading di semua sektor yang terkait. Mengingat jumlah populasi umat manusia ke depan yang bertambah besar tentu merupakan aspek pasar yang luar biasa. Yang jelas secara filosofi  bidang Agrokompleks adalah bidang yang mendasar (THE BASIC) bagi kehidupan umat manusia sehingga sampai kapanpun tidak akan pernah habis potensinya dan akan selalu dibutuhkan oleh umat manusia dalam kondisi apapun (baik aman atau perang, baik makmur atau krisis). Satu hal lagi di Indonesia 70% Masyarakatnya masih bergerak baik langsung maupun tidak langsung dengan bidang AGROKOMPLEKS sehingga jika yang mayoritas ini (70%) maju akan mempunyai efek multiplayer yang besar bagi kemajuan bangsa. Dengan demikian maka AGROKOMPLEKS adalah bidang yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka membawa Indonesia Makmur Raya Berkeadilan sekaligus menjadi bidang yang dapat menjadi “modal” dan “benteng” bangsa dalam era globalisasi.
Dengan sedemikian besar potensi di bidang Agrokompleks, sayangnya berkebalikan dengan kenyataan di lapangan saat ini diantaranya  sektor produksi dan sektor sumber daya manusianya.

Di sektor produksi masih belum memenuhi aspek K-3 (Kuantitas – Kualitas – Kelestarian) sebagai acuan pokok apapun jenis kegiatan produksi di Agrokompleks. Produksi (bobot panen) kita masih rendah, kualitas (rasa, warna, aroma, keawetan hasil panen, keamanan dari zat-zat berbahaya bagi kesehatan dll) belum tercapai dan kelestarian lingkungan masih terabaikan. Dari Sisi Sumber Daya Manusianya (petani) masih lemah di sisi Pola pikir, Mental dan Motivasi, Keilmuan dan Modal selain juga masih rendahnya kerjasama antara pihak-pihak terkait seperti pelaku agrokompleks (petani, pengusaha), pemerintah dan lembaga-lembaga terkait lainnya (institusi penelitian, intitusi pembiayaan, LSM dll).

Jika  semua hal tersebut dalam era  globalisasi ini   tidak segera mendapatkan perhatian maka Indonesia akan kehilangan salah satu bidang yang sangat potensial untuk dijadikan “senjata” dalam “perang” jenis baru yaitu Globalisasi ekonomi dunia.  Para petani (tanaman, ternak, ikan) dan semua pihak yang berkait dengan dunia Agrokompleks akan menjadi “korban” keganasan Arus Globalisasi dunia padahal mereka merupakan bagian mayoritas masyarakat Indonesia sehingga sedikit banyak akan bepengaruh pula pada kestabilan Indonesia sebagai sebuah Negara .

Dengan kondisi demikian hal mendasar yang diperlukan adalah  suatu konsep dan system yang dapat Meningkatkan/memperbaiki Agrokompleks agar aspek K-3 tercapai serta sekaligus “meng-up grade” atau meningkatkan kualitas SDM. PT.NATURAL NUSANTARA sebagai komponen Anak Bangsa berusaha memberikan peranannya agar hal tersebut di atas dapat tercapai. Melalui hasil teknologi produk-produk Alamiah / organik dan teknik budidaya yang dihadirkan PT.NATURAL NUSANTARA baik di bidang Agrokompleks maupun kesehatan maka Aspek K-3 dapat tercapai. Dengan training-training, pertemuan formal dan informal, kajian-kajian/ diskusi, alat-alat (brosur, leaflet, buku, VCD), kunjungan dan pembinaan di lapangan oleh perusahaan dan para distributor, konsultasi langsung atau tidak langsung lewat berbagai sarana semuanya akan meningkatkan Pola pikir, mental dan motivasi serta keilmuan siapapun yang tergabung dengan PT.NATURAL NUSANTARA (termasuk para petani). Lewat kesempatan ikut serta dalam aspek bisnis/usahanya (berkat system jaringan/networking yang diterapkan) bagi siapapun (termasuk petani) dapat menambah modal dan meningkatkan penghasilan (bahkan penghasilan utama). Khusus bagi petani walaupun tidak aktif di sisi peluang usahanya masih tetap dapat meningkatkan modal karena Produk AGROKOMPLEKS PT.NATURAL NUSANTARA adalah produk produktif yaitu dengan penggunaan produk akan tercapai aspek K-3 sehingga akan menaikkan keuntungan hasil panen yang berarti juga akan meningkatkan penghasilan dan modal.

Semua hal di atas dapat dicapai secara efektif dan efisien karena Sistem yang dijalankan adalah system jaringan/networking selain juga lebih cepat karena cepat di sini sangat dibutuhkan mengingat globalisasi sudah berjalan dan kita tidak bisa lagi menunda-nunda waktu.
Tentunya sangat belum cukup peran PT.NATURAL NUSANTARA bagi kemajuan AGROKOMPLEKS secara langsung dan kemajuan bangsa secara tidak langsung. Secara global dibutuhkan serangkaian perencanaan matang ke depan secara komprehensif dan diaplikasikan secara konkret di lapangan dalam upaya mengembangkan Agrokompleks di Indonesia untuk mencapai INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN.


  • Penyamaan visi semua element bangsa mengenai pengembangan Agrokompleks.
  • Perubahan dari  pembangunan multi  sektor focusing menjadi pembangunan berprinsip Agrokompleks focusing (bidang lain tetap dibangun tetapi focus tetap pada Agrokompleks)
  • Perubahan dari pola pikir lokal ke pola pikir global.
  • Perubahan pendekatan  ke Sumber daya manusia semua element (terutama pola pikir, mental dan motivasi).
  • Perubahan penggunaan teknologi ke arah teknologi tepat guna/ efektif, efisien, dan dapat diterapkan secara massal dengan cepat.
  • Perubahan dari hanya sekedar kuantitas targeting ke kualitas dan kelestarian targeting.
  • Perubahan dari adopsi teknologi ke Inovasi teknologi (peningkatan riset).
  • Perubahan dari komoditi primer ke arah komoditi bernilai tambah.
  • Perubahan system informasi antar semua element terkait.
  • Perubahan system kelembagaan di tingkat petani yang dapat secara riil, efektif dan cepat membantu persoalan internal petani menyangkut pola pikir, mental, teknologi dan permodalan.
  • Perubahan penataan tata niaga atau market pasar yang lebih stabil dan berkeadilan.
  • Perubahan fasilitas pelayanan jasa keuangan bagi agrokompleks.
  • Perubahan semua perundangan, kebijakan, regulasi atau deregulasi yang kurang mendukung atau kurang kondusif untuk menumbuh kembangkan Agrokompleks.
  • Perubahan kepemilikan luas lahan oleh petani
  • Perubahan arah pengembangan pembangunan dari sentralisasi  ke otonomi daerah terkendali, dari perkotaan ke pedesaan, dari pusat ke pinggiran.


Yang jelas dibutuhkan Satu kekuatan mimpi,  Satu VISI besar, satu tekad kuat, satu komitmen permanen untuk mengangkat dan memajukan dunia Agrokompleks di Indonesia agar dapat menjadi bidang andalan dalam upaya memakmurkan Indonesia sekaligus menghadapi persaingan Globalisasi.
Jadi jangan hanya dilihat dari segi Crystal X saja. Justru awalnya dan tetap menjadi komitmen NASA adalah dunia atau bidang agrokomplek. Salam Crystal X dan Salam PT NASA






No comments :

Post a Comment